APA BENAR DAGING KAMBING DAPAT MENYEBABKAN DARAH TINGGI?

GorryMates pasti pernah mendengar bahwa mengkonsumsi atau makan daging kambing dapat menyebabkan hipertensi atau darah tinggi. Terlebih, pada momen-momen tertentu seperti Idul Adha dimana daging kambing sangat melimpah dan hampir setiap orang mengkonsumsinya. Momok darah tinggi menjadi kekhawatiran tersendiri bagi sebagian orang yang ingin menyantapnya.
Hmm… kira-kira hal itu fakta atau mitos ya? Yuk simak penjelasannya.
Fakta Tentang Daging Kambing
Daging kambing merupakan salah satu jenis pangan hewani yang sangat disukai oleh masyarakat Indonesia. Selain mudah diperoleh, daging kambing pun dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan yang enak dan lezat, seperti sate, tongseng, hingga campuran untuk membuat nasi goreng.
Kandungan Gizi
Pada kenyataannya, daging kambing merupakan salah satu sumber protein hewani yang dapat ditemukan dengan mudah. Daging kambing mengandung banyak nutrisi yang dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Disamping tinggi protein, daging kambing juga mengandung nutrisi lain seperti natrium, kalium, zat besi, dan lain sebagainya.
Berikut adalah kandungan nutrisi pada daging kambing yang kami peroleh dari laman Data Komposisi Pangan Indonesia untuk satu porsi daging kambing segar berukuran 100 gram. Komposisi gizi pangan dihitung per 100g, dengan Berat Dapat Dimakan (BDD) 100%.
Air (Water) : 70.3 g
Energi (Energy) : 149 Kal
Protein (Protein) : 16.6 g
Lemak (Fat) : 9.2 g
Abu (ASH) : 3.9 g
Kalsium (Ca) : 11 mg
Fosfor (P) : 124 mg
Besi (Fe) : 1.0 mg
Natrium (Na) : 96 mg
Kalium (K) : 268.7 mg
Tembaga (Cu) : 0.31 mg
Seng (Zn) : 4.9 mg
Baca juga : GorryMates, Tahukah Kamu Tidak Semua Roti Itu Sama! Kenali Jenisnya
Manfaat Kesehatan
Berdasarkan pada kandungan gizi yang terdapat didalamnya, tentu daging kambing memiliki banyak manfaat bagi kesehatan kita. Salah satu manfaat mengkonsumsi daging kambing untuk kesehatan adalah dapat meningkatkan kesehatan jantung. Sebab faktanya, daging kambing mengandung lebih sedikit lemak jenuh dan lebih banyak lemak tak jenuh dibandingkan jenis daging lainnya.
Bahkan, karena kandungan lemaknya yang lebih rendah, daging kambing dapat menjadi alternatif yang lebih sehat bagi mereka yang tengah memperhatikan kadar kolesterol atau mencoba menjaga pola makan seimbang.
Rasa
Daging kambing memiliki rasa berbeda yang oleh sebagian orang digambarkan sebagai daging dengan tekstur yang lebih keras dan aroma khas yang kuat (prengus). Bau prengus pada kambing sendiri disebabkan karena daging kambing mengandung senyawa karbonil dan asam-asam lemak. Selain itu, dari segi rasa, daging kambing cenderung memiliki rasa yang lebih manis.
Daging kambing sering dibandingkan dengan daging domba yang memiliki rasa cenderung lebih lembut. Karena sifatnya yang tidak berlemak, daging kambing terkadang menjadi keras jika tidak diolah dengan benar. Beragam cara dilakukan agar daging kambing yang diolah tidak keras saat disajikan.
Salah satunya dengan menggunakan daun pepaya yang dikenal ampuh sebagai penghilang bau prengus sekaligus membuat daging kambing menjadi empuk. Yaitu dengan cara membungkus dan meremas daging kambing menggunakan daun pepaya minimal 45 menit sebelum dimasak.
Makanan Pokok
Daging kambing bahkan dapat dikatakan telah menjadi makanan pokok di sebagian wilayah dunia, seperti Mediterania, Timur Tengah, Karibia, dan Asia Selatan. Daging kambing diolah dan disajikan dalam berbagai hidangan seperti kari, semur, dan kebab yang dikonsumsi setiap hari.
Baca Juga : Apa Benar Mindless Eating Sebabkan Kegemukan?
Daging Kambing Penyebab Hipertensi atau Darah Tinggi
Lalu, berdasarkan pada beberapa pemaparan fakta di atas, apakah benar daging kambing dapat menyebabkan hipertensi atau darah tinggi?
Berdasarkan beberapa sumber, mengkonsumsi daging kambing olahan ternyata memang memiliki risiko lebih besar yang dapat menyebabkan timbulnya tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Tetapi, tunggu dulu. Ternyata penyebab utama hipertensi pada daging kambing olahan bukanlah daging kambingnya itu sendiri, melainkan kadar garam yang terdapat didalamnya. Sebagaimana kita ketahui, bahwa makanan asin mengandung natrium yang tinggi sehingga akan mengikat banyak cairan yang dialirkan bersama darah ke jantung. Kondisi inilah yang akan membebani kerja jantung, sehingga dapat meningkatkan tekanan darah.
Pada kasus daging kambing olahan dikarenakan memiliki tingkat garam yang tinggi, maka sangat besar kemungkinan seseorang untuk terkena hipertensi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebab hipertensi atau darah tinggi bukan perihal daging kambingnya, namun lebih kepada bagaimana cara memproses daging kambing tersebut dan seberapa banyak GorryMates mengkonsumsinya.